Kabid Perkebunan Bireuen Kelokasi Binaan ACDK

Pengurus ACDK bersama Irwan, SP. M.Si kabid perkebunan kabupaten Bireuen di di Glee cot peupok Gampong Cot Kruet (Foto/Acdk)

WAA- Minggu 18 november 2012 Pengurus ACDK bersama Irwan, SP. M.Si kabid perkebunan kabupaten Bireuen di lantik 6 november 2012 pergi meninjau lokasi rencana program kebun contoh kelompok ”USAHA BARU” di Glee cot peupok Gampong Cot Kruet Kecamatan Peudada, Bireuen.

Inisiatif pembuatan kebun contoh di kabupaten Bireuen berawal dari ide dan saran Pembina ACDK Tarmizi Age (mukarram) yang menyarankan supaya di kabupaten Bireuen ada sebuah kebun milik pemerintah atau milik kelompok yang bisa dijadikan contoh bagi masyarakat dan bisa dijadikan sebagai lahan praktek dan sarana penelitian bagi akademisi dan mahasiswa.

Buah dari pembicaraan tersebut ternyata kabid perkebunan yang baru dilantik tersebut segera mengajak pengurus ACDK untuk bersama-sama meninjau lokasi yang mungkin bisa dijadikan untuk lahan percontohan dimaksud di lokasi cot peupok yang kini di kelola kelompok Usaha Baru Binaan ACDK.

Setelah melihat lahan milik kelompok Usaha Baru yang sudah ditanami pisang seluas lima (5) hektar, Bapak Irwan, SP. M.Si yang didampingi staf penyuluhan dari BP2KP Bireuen Laila Mutia, beliau menyarankan agar lahan yang sudah bersih tersebut ditanami dua jenis tanaman unggulan yang sedang diminati masyarakat Bireuen selama ini yaitu dibagian bawah (lahan datar) ditanami kakao okulasi dan bagian atas kebun (lahan bukit) ditanami karet yang juga berfungsi untuk penyerapan dan persediaan air bagi tanaman kakao itu sendiri.

Sebagai tindakan awal Bapak Kabid menyarankan segera ditanami pohon gamal (hasan teungeut) sebagai naungan permanen bagi tanaman kakao nantinya, karena menurut beliau tanaman kakao sangat membutuhkan perlindungan dari cahaya matahari pada saat masih kecil.

Secara pribadi dan kelembagaan Bapak Kabid meminta kepada lembaga ACDK untuk terus mendampingi dan memfasilitasi kelompok usaha baru supaya program tersebut bisa terealisasi segera, mungkin termasuk menemui pihak perencanaan perkebunan kabupaten di distannakbunhut agar dapat memasukkan program tersebut pada tahun 2013 nanti.

Dalam kesempatan tersebut Bapak kabid juga menyempatkan waktu mengajari para anggota kelompok cara penyambungan samping pada tanaman kakao yang tidak lagi berproduksi dan tanaman kakao yang sudah tua, menurut beliau semua petani kakao harus menguasai ilmu tentang perawatan dan peremajaan kakao agar nanti petani tidak terus menanami tanaman-tanaman baru dengan cara membuka lahan baru sementara tanaman yang sudah tua terbuang sia-sia sehingga volume perluasan areal dengan produksi komoditi kakao tidak sebanding.

Laporan; Irwansyah Sebagai Komunikasi dan publikasi ACDK
Previous Post Next Post