Aktivis WAA dan masyarakat Aceh di Denmark memperingati menyambut tahun baru Islam 1 Muharrahm 1435 Hijjriah.

Memperingati menyambut tahun baru Islam 1 Muharrahm 1435 Hijjriah di Danmark (Foto/Wareh)

WAA - Aalborg, Sabtu 02/11/2013 aktivis WAA dan masayrakat Aceh di Denmark memperingati menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1435 Hijjriah. Pada hari itu mereka melakukan beberapa kegiatan, seperti acara pengajian umum untuk anak-anak Aceh. Di selang-selang waktu pengajian, guru sukarela (Tgk. Munir) juga menceritakan kepada anak-anak tersebut tentang tahun baru Islam yaitu tahun Hijjriah.

Menyambut tahun baru Islam 1435 H yang jatuh pada hari Selasa tanggal 05 Nopember 2013, merupakan persiapan awal untuk kita harus pandai-pandai mengoreksi pada diri kita masing-masing bagaiman hasil amal perbuatan yang telah kita lakukan. Apakah sudah baik atau masih buruk?

Apabila sudah baik alhamdulillah terus ditingkatkan dan apabila masih banyak kekurangan atau masih terdapat kejelekan bisa kita perbaiki. Sebagaiman firman Allah SWT, yang artinya ” Wahai orang-orang yang beriman ! Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang sudah dilakukan untuk hari esok (Qa. Al-Hasyr:18) ”.

Ayat tersebut memberikan pengertian kepada kita bahwa kita dianjurkan supaya takut kepada Allah dan mengevaluasi diri atas segala seluk beluk perbuatan yang telah kita lakukan untuk menghadapi hari esok (hidup di akhirat kelak). Maka Khalifah Umar bin Al-Khatab r.a telah menetapkan perhitungan tahun Islam. Karena tahun pertamanya ditetapkan mulai hijrahnya Rasulullah Saw dari kota Mekkah kekota Madinah, yaitu pada tahun 622 Masehi.

Peristiwa tersebut mengandung ma´na yang sangat penting bagi umat Islam khususnya dan umat manusia ummum nya. Hanya saja hijrah yang harus kita lakukan sekarangg ini adalah hijrah Qalbiyah, yaitu berusaha memperbaikan diri dan meningkatkan kwalitas diri beriman kepada Allah untuk lebih baik dari hari kemarin serta hari esok harus lebih baik dari hari ini.

Rasullah Saw bersabda, yang artinya: “ Sebagus bagus manusia adalah orang yang panjang umurnya dan bagus amalnya” (HR.Ahmad).

Pengajian berakhir menjelang azhan magrib. Setelah melakukan shalat berjamaah, maka acara kemuncak dilanjutkan dengan Samadiah dan di akhiri dengan doa bersama yang di pimpin oleh Tgk. Safwan sebagai Imam masyarakat Aceh di Denmark.

Oleh, Kordinator WAA (Nek Hasan)
Previous Post Next Post