ACDK Ke Kota Cane Bersama Rombongan BDP Saree Dalam Rangka Kunjungan Kerja

ACDK Ke Kota Cane Bersama Rombongan BDP Saree Dalam Rangka Kunjungan Kerja (Foto/Acdk)

WAA - Perjalanan ke Kuta Cane bersama rombongan UPTB. BDP Aceh (Unit Pelaksana Teknis Badan Balai Diklat Pertanian Aceh) adalah sebuah perjalanan pertama bagi saya.

Jam 13.30 dauble Cabin B 9183 FQ berhenti tepat di depan secretariat ACDK di Gampong Bireuen Mns. TGK. Di Gadong, Dusun Telaga Manis, Kecamatan Kota Juang, Bang M. Yusuf, SP yang menyopiri mobil tersebut, memberi tau saya kita berangkat, saya yang sedang menyiapkan beberapa administrasi lembaga bersama teman-teman, langsung bungkus baju, dan pamit pada keluarga, serta pada beberapa pengurus ACDK yang lagi asik di loptop masing-masing.

Perjalanan ke Kota Cane dalam rangka kunjungan kerja BKPP (Badan Ketahanan Pangan Penyuluh Pertanian) Aceh yang di ketuai Bapak Drs. Hasanuddin Darjo, MM kepala BKPP Aceh, adalah sebuah kesempatan yang di tunggu-tunggu oleh saya, yang belum pernah menginjak kaki di penghujung Aceh perbatasan Sumatra utara itu.

Sebelumnya saya dapat tawaran untuk ikut rombongan BKPP ke Aceh Tenggara, sebagai Pembina ACDK saya terima ajakan tersebut dengan hati yang senang, lalu saya informasikan ke Pak Drh. Ahdar, MP kepala BDP Aceh di Saree, dan saya pastikan akan berangkat bersama rombongan BDP, sementara Drs.
Hasanuddin Darjo, MM yang juga ketua forum kakao Aceh dan pak Drh. Ahdar, MP pergi duluan karena ada kegiatan lain di Batam.

Dalam mobil Dauble Cabin, yang di pandu M. Yusuf, SP ada pak Amir Hanafiah (SPK) Saree, Liwon, SP dan saya, jadi kami berempat dalam mobil tersebut. Di mobil saya perkenalkan diri sambil menceritan beberapa hal tentang Denmark, di mana saya tinggal sebelum ini, termasuk tentang keberadaan lembaga ACDK di Aceh, sedang kan rombongan BKPP yang di dalamnya turut di sertai Husaini. MY (Ketua Forum Kakao) Bireuen jauh di belakang kami, karena bang Yusuf, SP berangkat lebih awal.

Bang Yusuf, SP yang memandu mobil dengan gagah dan cermat membuat kami penumpang nyaman di dalamnya, sesekali Pak Amir Hanafiah bikin humor semua orang dalam mobil tertawa lepas, ini bahagian dari ramuan dalam perjalan.

Kini kami tiba di kota Medan, kami tak berhenti , mobil terus tancap gas belok kekanan arah Kuta Cane, sambil sesekali berkomunikasi dengan Drh. Ahdar, MP melalui telpon dan sms begitu juga dengan Pak Drs. Hasanuddin Darjo, MM yang selalu saja siap membalas setiap sms yang di kirim oleh saya.

Sampai di Sembahe saya di kejutka dengan banyak tikungan patah, ini lah kali pertama saya ke Kuta Cane Aceh Tenggara, mobil berjejer mendaki bukit, Bang Yusuf kadang ambil peluang memotong mobil lain, saya terkaget – kaget ketika kadang-kadang harus melewati mobil lain di tanjakan dan tikungan tajam.

Karena kesemua merasa sedikit lelah, akhirnya teman-teman bersepakat untuk itirahat di kawasan Brastagi yang jauh sebelumnya saya sudah mendengar nama kota sayur ini, kota ini memiliki pemandangan yang indah, sebelum merebahkan badan saya sisihkan sedikit waktu untuk menulis, semoga ada manfaatnya buat teman-teman pembaca, perjalanan kami langsungkan lagi pagi sabtu menuju Aceh Tenggara.

Laporan; Tarmizi Age (Mukarram) Salah Pembina Lembaga ACDK
Previous Post Next Post