Memperingati Tahun Baru Islam 1434 Hijjriah di Denmark

Aktivis WAA dan masyarakat Aceh di Denmark memperingati tahu baru Islam 1434 H (Foto/Suhadi)

WAA - Sabtu tanggai 17/11/2012, aktivis WAA dan masyarakat Aceh di Denmark memperingati tahu baru Islam 1434 H, pada hari bulan 3 Muharram tahun ini. Berhubung kami beraktivitas pada hari pertama Muharrah, maka kami meluangkan waktu untuk memperingati tahun baru Hijjriah yang populer itu di Flistedvej 10, 9000 Aalborg.

Dalam kesempatan yang berbahagia itu, Anwar Umar sebagai protokoler langsung menggabil microfon untuk memberitaukan kepada hadirin sekalian bahwa acara peringati tahun baru Islam 1434 H segera di mulai. Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Alqura yang di bacakan oleh Tgk. Suhadi Yahya, selepas itu pembukaan acara di buka oleh Tarmizi Ismail dengan ucapan selamat datang kepada jamaah dan mengucapkan puji serta syukur kehadiran Allah Swt.

Selanjut nya, ceramah singkat tentang tahun Hijjriah di sampaikan oleh Tgk.M Ansari serta diakhiri dengan doa. Dalam kesempatan itu beliau mengajak kita semua untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt dengan mengerjakan segala perintah dan menjauhi segal larangan-Nya. Di samping itu marilah kita bersyukur kepada-Nya atas segala rahmat, nikmat, taufik dan hidayah-Nya yang telah di curahkan kepada kita sekalian, sehingga kita bisa memenuhi panggilan-Nya untuk memperingati tahun baru islam 1434 H. Mudah mudahan apa yang kita laksanakan bersama pada hari ini, ada manfaatnya baut kita semua.

Untuk menghadapi tahun baru islam ini, kita harus pandai-pandai mengoreksi pada diri kita masng-masing, bagaimana hasil amalan perbuatan yang telah kita lakukan, apakah sudah baik ataukah masih buruk. Apabila sudah baik kita tingkatkan dan apa bila masih banyak kekurangan atau masih terdapat kejelekan bisa kita perbaiki. Sebaimana firman Allah Swt” yang artinya sebagai berikut: ” Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kalian kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang sudah dilakukan untuk hari esok”. (QA. A-Hasyr: 18)

Ayat tersebut memberikan pengertian kepada kita bahwa, kita dianjurkan supaya takut kepada Allah dan mengoreksi diri kita masing masing atas segala perbuatan yang telah kita lakukan untuk menghadapi hari esok (hidup di akhirat kelak).

Khalifah Umar bin Al-Khathabb r.a. telah menetapkan perhitungan Tahun baru Islam yang sangat populer disebut tahun Hijriah. Sebab ditetapkan mulai hijriahnya Rasulullah a.s.w. dari kota Makkah kekota Madinah yaitu pada tahun 622 Masehi. Adapun tujuan sahabat Umar bin Al-khathab r.a. memilih peristiwa hijrah Rasullullah s.a.w. dari kota Makkah ke Madinah sebagai momentum yang paling tepat untuk menentukan awal tahun Islam, karena peristiwa tersebut mengandung makna yang sangat penting bagi umat Islam khussusnya dan bagi ummat manusia umumnya.

Kita juga diperintahkan berhijrah sebagimana Raasulllah s.a.w. diperintahkan hijrah. Hanya saja hujrah yang kita lakukan sekaraang ini adalah disebut hijrah Qalbiyah, yakni berusaha memperbaiki dan meningkatkan kwalitas diri. Yaitu berusaha supaya masa depan kita lebih baik dari pada masa yang lalu. Hendaklah hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.

Peristiwa hijrah rasul tersebut, marilah kita jadikan sebagaai promotor atau pendorong untuk melakukan hijrah dari maksiat menuju ketaatan, dari kemusrikan menuju ketauhidan, dari keboddohan menuju kemajuan dan dari kemiskinan menuju kecukupan.

Oleh; Hassan Basri Sulaiman
Previous Post Next Post