Kunjungan Lembaga ACDK Ke Lokasi Peternakan Pemda Bireuen

Pengurus ACDK, Saifuddin A.Gani (Ketua ACDK), Saifannur Muhammad (Sekretaris ACDK), Idris Kasem (Manager Program ACDK), Saidar (Staf Lapangan ACDK) dan pihak Bidang produksi Peternakan Kabupaten Bireuen (foto/Acdk)

WAA - 29/08/12, Kabupaten Bireuen di kenal salah satu kawasan di Aceh yang sangat layak untuk dikembangkan kawasan peternakan, terutama peternakan besar seperti Sapi, Kerbau dan kambing.

Pemerintah Kabupaten tersebut pun sangat antusias mengembangkan potensi tersebut dengan ditandai banyaknya program peternakan yang dibuat oleh pemerintah dikabupaten Bireuen, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten maupun lembaga swadaya masyarakat lainnya, bila kita telusuri semenjak terjadi perdamaian pada tanggal 15 agustus 2005 yang lalu sampai dengan hari ini program peternakan sangat banyak sekali dan hampir tidak dapat terhitung lagi jumlahnya, namun sayang nya hampir semua program tidak pernah berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan.

Salah satu contoh program peternakan yang menurut penulis nilai asset besar Kabupaten Bireuen yang terbengkalai adalah di desa rantau panyang Kecamatan Juli, dari hasil kunjungan lembaga ACDK Kabupaten Bireuen bersama pihak Bidang peternakan di kabupaten tersebut pada tanggal 29 agustus 2012, pihak lembaga ACDK menilai kawasan tersebut sudah selayaknya di urus kembali karena secara fisik semua infrastruktur dikawasan tersebut sudah memadai dan sangat lengkap tapi semuanya tidak terurus secara baik dan profesional.

Infrastruktur yang kami maksud adalah jalan, pagar, rumah dinas, kantor, kandang sapi dan kandang kambing yang permanen, air yang cukup, instalasi listrik yang lengkap dan sejumlah perangkat kerja seperti traktor serta kuda gembala.

Menurut analisa dan hasil wawancara dengan beberapa orang dikawasan tersebut penyebab ketidakberhasilan adalah pada tingkat manajemen dan pengelolaan yang tidak profesional kemudian pendapat tersebut di iakan oleh salah satu staf Dinas peternakan yang ikut bersama kami pada kunjungan tersebut.


Untuk menjawab tantangan swasembada daging sapi tahun 2014 menurut kami dari lembaga ACDK pemerintah Kabupaten Bireuen sudah selayaknya untuk membenahi kembali kawasan tersebut dengan manajemen yang baik dan profesional bila perlu pengelolaannya dilimpahkan kepada salah satu lembaga yang sudah perpengalaman dengan tetap berpijak pada azas saling menguntungkan.

Harapan kami dari lembaga ACDK pemerintah dapat mendijadikan kawasan tersebut sebagai kawasan percontohan peternakan satu-satunya di Aceh yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam pengembangan ilmu pengetahuan dan bisnis ekonomi yang menjanjikan di Kabupaten Bireuen diantaranya kawasaan tersebut bisa dijadikan tempat pengembangbiakan bibit sapi Aceh, kawasan karantina penyelamatan sapi betina produktif dan sapi betina bunting, sumber produksi daging, tempat penelitian kesehatan hewan, tempat magang dan kawasan wisata peternakan kabupaten bireuen sebagai bagian dari program pemerintah untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat, membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan penambahan pendapatan asli daerah.

Setelah kunjungan selesai, pengurus ACDK menyempatkan waktu bersilaturrahmi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bireuen, Muzakkar A Gani SH MSi di kantor Bupati Bireuen, beliau sepakat dengan apa yang menjadi harapan ACDK, agar setiap aset pemerintah bisa di manfaatkan dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat.

Kunjungan tersebut turut di hadiri oleh pembina ACDK Tarmizi Age (Mukarram) yang baru saja pulang dari Denmark.

Dari pengurus ACDK hadiri, Saifuddin A.Gani (Ketua ACDK), Saifannur Muhammad (Sekretaris ACDK), Idris Kasem (Manager Program ACDK), Saidar (Staf Lapangan ACDK) dan pihak Bidang produksi Peternakan Kabupaten Bireuen.

Oleh: Idris Kasem (Manger Program ACDK)
Previous Post Next Post