Gapoktan Asoe Nanggroe Akan Dapat Bantuan 100 Unit Rumah

Lembaga Gapoktan Asoe Nanggroe (Foto/acdk)

WAA - Pada pagi minggu 30 september 2012 saya menumpangi sebuah mobil bersama tiga orang lainnya dari Bireuen menuju Lhoek Tanoeh, Simpang Mamplam yang juga dalam Kabupaten Bireuen Aceh.

Tiba di Lhoek Tanoeh saya bisa melihat semua orang dengan penuh ceria menunggu kami tiba sekaligus menanti rapat di buka, begitu pintu mobil terbuka saya bisa melihat pemandangan kawasan pertanian dan peternakan yang subur, lahan-lahan yang di penuhi dengan berbagai tanaman seperti pisang, papaya, jabon, kakao, durian, kacang tanah, serta peternakan lembu yang di barengi dengan tanaman rumput susu (king grees) yang luar biasa suburnya.

Setelah semua anggota Gapoktan terlihat berkumpul di sebuah areal yang menempatkan sebuah sawung tani (rangkang), Gunawan atau yang dikenal dengan nama Top Gun ketua kelompok memberi salam bertanda acara rapat Gapoktan Asoe Nanggroe di buka dengan resmi.

Langkah yang dimulai Gapoktan Asoe Nanggroe pada 2009 atau lebih kureng 3 tahun yang lalu di bangun dengan biaya suadaya, setelah enam bulan pergerakan membersihkan lahan secara bersama, kita mulai melobi pemerintah kabupaten hingga propinsi untuk mewujutkan mimpi kita yang kini hamper jadi kenyataan, kita selalu ketuk pintu dan bertandan ke dinas-dinas terkait tanpa malu dan ragu, agar Gapoktan Asoe Nanggroe bisa di kembangkan, ucap Top Gun dalam pidatonya.

Dalam lobi-lobi tersebut sehingga pada suatu ketika kita membuat acara temu lapang, dengan mengundang semua dinas di kabupaten bireuen dan rombongan bupati, kemudian wakil gubernur ketika itu M. Nazar juga turun dengan membawa dinas-dinas terkait, Ketika itu kami mohon agar kami di perhatikan, kami meminta sarana dan pra sarana, saat itu wagub merespon hasil permintaan saya di atas podium, namun hingga kini kita masih menanti kapan akan menjadi nyata respon-respon dari semua pihak yang sudah pernah ke Lhoek tanoeh, begitu pun demikian semangat kita dan semangat kami yang di percayakan sebagai pengurs tetap tidak patah, sekalipun berbagai cacian dan umpatan terus mengalir, kita yakin dengan kerja keras kita akan menang, kita akan sukses.

Sekarang, rasanya kita sudah hamper mulai boleh tersenyum, kita semua tau beberapa hari yang lalu pemerintah dari Jakarta yang di wakili salah satu dirjen dengan dinas social kabupaten Bireuen sudah pun sampai di lokasi, menurut informasi rombongan dari Jakarta bahwa rumah yang pernah di mohon Gampoktan sudahpun di kabulkan, namun saya sedikit merasa gundah sebut Top Gun yang berbicara terharu di hadapan masyarakat, karena rumah yang kita mohon 150 unit hanya di anggarkan 100 unit pada anggran tahap ini, begitupun 50 lagi akan di prioritaskan pada anggaran lanjutan, alasannya karena anggaran Negara hanya seratus unit bisa di kabulkan untuk tahun ini, sebab Negara perlu juga membangun rumah di kawasan lain di Aceh dan Indonesia.

Sekalipun demikian kita perlu berterimakasih kepada semua pihak yang terlibat mendukung, membantu dan membinbing kita sehingga kita sudah sampai pada tahap ini sekarang.

Rumah yang kita terima 100 unit itu nantinya akan kita berikan dulu kepada penerima yang layak yang tentunya dari anggota Gapoktan Asoe Nanggroe yang terdiri dari orang berkeluarga, anak muda (lajang), dengan demikian kita semua perlu membersihkan tanah agar ketika tim yang memferifikasinya dari pemda turun nanti bisa melihat bahwa kita benar-benar memiliki sebuah keinginan yang besar untuk maju.


Bapak Fakhrurrazi Kepala BP2KP Kabupaten Bireuen yang di undang sebagai bapak angkat Gapoktan Lhoek Tanoeh ketika berbicara pada pertemuan Gapoktan tersebut mengisahkan prihal pertemuan pertamanya dengan Gapoktan Asoe Nanggroe beberapa tahun lalu dan ketiku bertemu Sanjai salah seorang mantan kombatan GAM yang kini mengkordinir kegiatan pembangunan ekonomi masyarakat di Kuala Asan Simpang Irhoeb, sanjai sempat menyampaikan sebuah kalimat, Bang ini jumpa pertama kita dan kita akan jumpa sekali lagi apa bila program ini nantinya sudah berhasil, ini adalah sebuah tantangan bagi saya sebut Fakhrurrazi, Sp yang selalu setia membimbing mereka.

Tarmizi Age (Mukarram) Pembina lembaga ACDK yang diberi waktu berbicara di hadapan anggota Gapoktan Asoe Nanggroe menyampaikan kekagumannya atas kebersamaan anggota Gapoktan Asoe Nanggroe sehingga semua cita-cita yang di rencanakan mulai terwujud. Kebersamaan dan kekompakan ini agar terus di bina sehingga apa yang sudah kita mulai bisa sukses, tanah kita dan negeri kita akan maju jika kita mau membangunnya, bukan sebuah hal yang mustahil kita bisa bersaing dengan Negara-negara maju jika kita mau bersaing, saya senang ternyata masih ada ramai orang Aceh yang masih mau menjadi eksukutor tidak hanya jadi orator di kedai-kedai kopi dan jambo jaga.
Akmal (Waki) salah seorang pengurus Gapoktan Asoe Nanggroe mebaca syarat-syarat untuk bisa memiliki rumah di 4 RT dengan jumlah anggota 230 orang.

Syaratnya adalah, memiliki lahan 0.25 x 100, foto copy KK dan ktp, bagi yang sudah berkeluarga, pihak penerima siap menerima sangsi jika melanggar aturan yang telah di tetapkan Gapoktan Asoe Nanggroe, data mulai di masukkan mulai besok hingga tujuh hari kemudian, diantar langsung tidak boleh di wakili, di antarkan langsuk ke sektariat Asoe Nanggroe dan terakhir setiap permasaalahan yang terjadi di selesaikan secara bersama, Acara berakhir dengan doa yang di bacakan oleh Tgk Muhammad.

Oleh: Tarmizi Age (Mukarram) salah seorang Pembina Lembaga ACDK.
Previous Post Next Post